Workshop Metode dan Evaluasi Pembelajaran Mengacu pada Kurikulum KKNI & SNPT FITK

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Mengadakan Workshop Metode dan Evaluasi Pembelajaran Mengacu pada Kurikulum KKNI & SNPT bagi Dosen FITK UIN Raden Fatah Palembang yang dilaksanakan pada Hari Selasa dan Rabu Tanggal 7-8 Agustus 2018.

Bertempat diruang seminar Lt. 4 Tarbiyah kegiatan ini di hadiri oleh Wadek I FITK Dr. Dewi Warna, M.Pd Wadek II FITK Drs. Tastin, M.Pd.I Wadek III Dra. Hj. Choirunniswah, M.Ag serta dosen-dosen yang mengajar dilingkungan FITK. Bapak H. Alimron, M. Ag selaku Ka. Prodi Pendidikan Agama Islam ditunjuk sebgai ketua dalam workshop kali ini dan sebagai narasumber yaitu Dr. Farida Hamid, M.Pd dan Abdur Rozak, M.Pd yang berasal dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pak Imron sapaan akrabnya mengatakan KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. tujuan dari pegelaran workshop ini agar peserta bisa memahami kurikulum dan standar pembelajaran perguruan tinggi.”Juga diharapkan ada pemahaman landasan filosofis, pedagogis dan pengembangan kurikulum perguruan tinggi berbasis standar nasional. Hal ini penting untuk menyusun RPS dan RAP,”

Kemudian Wadek I FITK Dr. Dewi dalam sambutannya mengungkapkan penyusunan kurikulum yang tepat atau sesuai KKNI dapat mencetak mahasiswa yang andal, cakap dan mempunyai jiwa kepemimimpinan setelah menyandang gelar sarjana. “Diharapkan juga setiap alumni mempunyai memampuan berbahasa asing baik dan mampu menyusun atau menulis jurnal dan makalah yang bermanfaat sesuai olah data,” 

Hari pertama, para peserta sangat berantusias untuk mengikuti materi workshop yang disampaikan secara menarik. Yuniar, ketua prodi Pendidikan Bahasa Arab, menyampaikan kegalauannya terkait dengan profile yang harus ditetapkan dalam pengembangan kurikulum. “Apakah profile itu jenis pekerjaan yang akan dilakukan lulusan; dan apakah masing-masing prodi hanya dapat menetapkan satu profile,” kata Yuniar. Menanggapi kegalauan prodi Pendidikan Bahasa Arab, Farida menegaskan bahwa profile itu bukan jenis pekerjaan, seperti pegawai negeri atau karyawan, tetapi merupakan peran yang dapat dimainkan lulusan setelah menyelesaikan studinya, seperti peneliti, konsultan, atau administrator. Farida menambahkan, “peran yang dapat dimainkan lulusan tidak harus tunggal, tetapi bisa beberapa peran sehingga lulusan bisa memiliki beberapa pilihan bidang pekerjaan.” Menjawab pertanyaan salah seorang peserta mengenai capaian pembelajaran, Farida menerangkan bahwa capaian pembelajaran meliputi empat komponen, yakni sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan khusus. Capaian pembelajaran komponen sikap dan keterampilan umum sudah tersedia dan dapat diadopsi dari SNPT; sedangkan pengetahuan dan keterampilan khusus menjadi wewenang program studi dan atau asosiasi. “Jadi, program studi mempunyai wewenang yang sangat besar dalam pengembangan kurikulum, dan menentukan lulusan seperti apa yang akan dihasilkan,” Farida menegaskan. 

Hari kedua, narasumber lebih banyak memberikan penjelasan secara teknis bagaimana kurikulum prodi harus disusun dari perumusan profile sampai dengan distribusi mata kuliah dengan beberapa contoh kongkrit yang sudah dilakukan oleh beberapa prodi di FITK. Pada sesi tersebut, peserta workshop mencoba untuk mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dalam pengembangan kurikulum prodi dengan apa yang sudah disampaikan oleh narasumber. Sebelum sesi kedua berakhir, Baldi selaku moderator menanyakan perbedaan mata kuliah dan bidang kajian atau ilmu. “Dalam konsep kurikulum berbasis SNPT, mata kuliah merupakan wadah dari beberapa bidang ilmu yang diperlukan mahasiswa untuk menguasai capaian pembelajaran yang ditetapkan,” demikian Abdul Rozak menjelaskan. Umpamanya, agar mampu melakukan penelitian bahasa, maka mahasiswa harus menguasai teori-terori bahasa, metodologi penelitian, dan teori-teori budaya. Tepat pada pukul 16.00, kegiatan workshop kurikulum berakhir dan seluruh peserta diharapkan mampu menyelesaikan pengembangan kurikulum prodi sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

Adapun maksud dan tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan informasi yang akurat tentang Metode dan Evaluasi Pembelajaran Kurikulum KKNI & SNPT.
  2. Meningkatkan pengetahuan dosen tentang Metode dan Evaluasi Pembelajaran yang Mengacu pada Kurikulum KKNI & SNPT.
X