Uji Pakar dan Demontrasi Media Pembelajaran Permainan Pola Bintang untuk MaPel Pendidikan Agama Islam

Pola Bintang ini adalah suatu inovasi model pembelajaran, bermain sambil belajar, yang digagas oleh Bapak Drs. Yauza Ependi AB, M.Pd.I (Alumni Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Raden fatah Palembang). Pola Bintang adalah media pembelajaran berupa permainan dengan peralatan seperti layaknya permainan monopoli, namun berbeda dengan permainan monopoli, media pembelajaran Pola Bintang mengarahkan anak didik untuk menyerap pelajaran dengan cara menyenangkan.

“Kalau permainan monopoli hanya mengajak anak bermain saja sedangkan Pola Bintang selain mengajak anak belajar menyenangkan juga dapat membantu guru meningkat kualitas mengajar anak dengan menyenangkan,” bahwa Pola Bintang dapat merangsang anak-anak untuk secara tidak langsung menikmati proses pembelajaran.

Anak-Anak dirangsang untuk bermain, untuk mengenali materi, kemudian setelah anak-anak memahami materi yang akan kita ajarkan, baru guru memberikan pengayaan terhadap materi itu, sesuai dengan judul yang diberikan perminggu. Inilah wacana kita kalau bisa metode permainan pola bintang dengan alat peraga ini, bermain sambil belajar ini dengan suatu rujukan, dengan suatu ide baru, inovasi baru untuk dunia pendidikan di Sumatera Selatan khususnya di Indonesia.

Pakar Psikologi Pendidikan UIN RF, Prof. Nyayu Khodijah mengatakan, permainan Pola Bintang yang merupakan ide kreatif bapak Yauza Efendi ini mesti di uji sebagai media pembelajaran.
“Pak Yauza sudah mengembangkan media pembelajaran, tentu media pembelajaran ini kalau untuk digunakan harus di uji terlebih dahuulu oleh pakar kelayakannya, apakah memang layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran atau tidak,” katanya.
Misalnya penilaiannya itu menurut dia dapat dilihat dari dua sisi, dari sisi kontennya dan dari sisi konstruknya. “Kalau dari sisi konten artinya konten dari media itu sendiri misalnya kalau dia ada kaitannya dengan penulisan ayat Al-Quran atau Hadist atau konten-konten yang lain,” ujarnya.
Kalau dari sisi psikologis menurut Nyayu, ini sebenarnya media permainan yang mirip permainan monopoli disukai anak-anak. “Nah yang namanya anak-anak itu memang senang bermain. Mereka ketika dalam proses belajar permainan, itu biasanya lebih tertarik, kemudian lebih tahan lama kalau belajar dengan ceramah saja paling berapa menit bisa fokus setelah itu dia udah perhatiannya ke yang lain, tapi kalau permainan insya’ Allah dia bisa fokus sampai selesai. Karena dia adaptasi dari monopoli kita tau anak-anak itukan senang main monopoli inikan tinggal bagaimana mengganti konten monopoli itu menjadi konten yang edukatif tidak sekedar bermain tapi juga mereka memperoleh pengetahuan dan bisa mengembangkan. Artinya mengulang apa yang sudah dipelajari dalam pelajaran agama Islam,” jelasnya.
Sementara itu pencipta permainan Pola Bintang, Yauza Effendi M.Pd.I menjelaskan, respon para pakar pendidikan UIN RF diantaranya, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si.; Dr. H. Akmal Hawi, M.Ag.; Dr. Abdurrahmansyah, M.Ag.; M. Isnaini, M.Pd. sangat positif terhadap media pembelajaran ini.
Tetapi dalam masalah untuk tindak lanjut berikutnya mungkin perlu revisi-revisi untuk penyempurnaan dari media pembelajaran ini sendiri ada beberapa catatan-catatan tertentu. “Contohnya dari konten isi dalam segi penulisan judul, kemudian dari konten gambar, harus yang jelas dan terang kemudian harus fokus,” ungkapnya.
Yauza berharap, kedepan Pola Bintang dapat berguna bagi dunia pendidikan dan bagi masyarakat. Harapan kita semua termasuk pakar, media ini akan dikembangkan dan dapat digunakan baik dunia pendidikan atau masyarakat bahkan untuk membantu anak-anak dalam proses belajar, pungkasnya.

X